PEKANBARU, KOMPAS.com -- Keberadaan PT Riau Andalan Pulp and Paper yang berpusat di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, tidak dapat dimungkiri telah menjadi salah satu penopang utama pendapatan masyarakatnya. Selama 12 tahun perusahaan itu berdiri atau pada kurun 1999-2011, perusahaan bubur kertas dan kertas itu telah berkontribusi untuk pendapatan rumah tangga di kabupaten itu sebesar Rp 10,73 triliun, atau sebesar 46,11 persen dari total pendapatan.
"Data itu merupakan salah satu hasil kajian kami untuk melihat kontribusi keberadaan PT RAPP di Riau, khususnya di Pelalawan," ujar Dr Widyono Soetjipto, peneliti dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dalam sosialisasi kajian Dampak Ekonomi dan Fiskal PT RAPP dalam Perekonomian Riau, di Pekanbaru, Jumat (16/12/2011).
Dalam kajian LPEM UI bersama Universitas Riau dan Universitas Islam Riau itu disebutkan, selama kurun 12 tahun, RAPP juga telah berkontribusi sebesar Rp 196 triliun dalam pembentukan output nasional. Dari jumlah itu, 89 persen di antaranya (Rp 175 triliun) terjadi di Provinsi Riau. Sekitar 76,6 persen dari total dampak pendapatan rumah tangga RAPP terjadi di Provinsi Riau dengan pendapatan tertinggi pada 2010 mencapai Rp 2,85 triliun.
Dalam bidang tenaga kerja, di Pelalawan, kontribusi Riau Pulp mencapai 56 persen dari total kesempatan kerja dengan rata-rata penambahan kesempatan kerja 36 ribu orang atau 42 persen dari total kesempatan kerja Pelalawan.
Pada intinya, penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak ekonomi seperti output, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pendapatan rumah tangga dan tenaga kerja serta dampak fiskal seperti pajak, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Presiden Komisaris PT RAPP, Tony Wenas mengatakan, perusahaan yang juga memiliki konsesi hutan tanaman industri itu telah melakukan penelitian sejenis sejak tahun 2004. Hal itu berkaitan dengan pilar bisnis yang mencakup kajian manusia.
"Kami menerapkan tiga pilar bisnis yang merujuk pada aspek 3P, yakni, Planet, People dan Profit. Kajian ekonomi yang kami lakukan ini merupakan salah satu penerapan dari aspek People, di mana kami berharap keberadaan RAPP memberi kontribusi ekonomi terhadap masyarakat sekitar daerah operasi. Kajian ini akan menjadi masukan yang konstruktif bagi perusahaan guna lebih berperan lagi dalam pembangunan ekonomi di propinsi Riau," Tony Wenas.
Syahrul S dari Badan Perencana Pembangunan Daerah Pelalawan dalam kesempatan sama mempertanyakan besaran kontribusi PT RAPP terhadap kontribusi pendapatan rumah tangga yang hampir mencapai 50 persen. Dia juga mengaitkan, hasil penelitian yang menyebutkan laju pendapatan per kapita penduduk Pelalawan lebih tinggi daripada kabupaten dan kota di Provinsi Riau, lainnya.
Kalau penelitian itu benar, mengapa angka kemiskinan di Pelalawan masih lebih tinggi dari rata-rata di Riau. Berdasarkan angka statistik, angka kemiskinan Riau hanya berkisar delapan persen, namun angka kemiskinan Pelalawan mencapai 14 persen. "Untuk siapa kontribusi PT RAPP itu?" Tanya Syahrul.
Widyono tidak menampik, persentase angka kontribusi terhadap rumah tangga di Pelalawan diterima oleh para pekerja yang terkait dengan RAPP. Besaran itulah yang memengaruhi pendapatan seluruh tenaga kerja di Pelalawan.
Sumber :
http://regional.kompas.com/read/2011/12/16/18045373/Separuh.Pendapatan.Rumah.Tangga.Pelalawan.dari.Riau.Pulp
Syahnan Rangkuti | Nasru Alam Aziz | Jumat, 16 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar